Jumat, 29 April 2011

media dan politik


Peranan media sebagai sarana baru kampanye bagi para kandidat dalam memberikan pengaruh dan opini terhadap masyarakat memiliki peran yang penting. Bagaimana seorang memberikan gambaran dan menceritakan kandidat, dan biasanya cerita didalam berita itu merupakan pesanan dari seorang kandidat. Dengan pengaruh media yang diberikan kepada masyarakat diharapkan dapat memberikan pengaruh, agar nantinya pencitraan kandidat menjadi naik dan dapat dipilih oleh masyarakat. Pemesanan berita yang diceritakan ini tergantung pada sumber negosiasi aktor, kekuatan sosial, ekonomi aktor tersebut. dalam penggambaran pencitraan sang calon akan menggambarkan keunggulan aktor dan akan menyudutkan calon lainya.
Peranan media sebagai sarana propagana terjadi pada perang dingin tahun 1940 sampai 1948. Namun dalam perkembangan penelitian peranan media beralih pada tahun 1960an yang dulunya sebagai sarana propagana dan pada tahun 1960an di manfaatkan sebagai sarana kampanye oleh para kandidat parlemen bahkan calon presiden. pertama kali penggunaan media sebagai sarana kampanye terjadi di amerika serikat.
Kemudian dalam perkembangan media antara perkembangan media cetak dan TV sebagai media elektronik. peranan kedua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahanya masing-masing. dan penggunaan media televisi menjadi yang diminati oleh para kandidat (1976) walaupun peran media cetak tidak disampingkan. TV dapat memberikan visual dan gambaran terhadap kandidat sedangkan media cetak hanya dapat menggambarkan kandidat. dalam taktik ini para kandidat menggunakan yang intinya ada tiga hal yang penting, yaitu pertama menentukan isu yang dianggap penting di dalam masyarakat kedua menentukan isu yang terpenting yang berkembang di masyarakat dan yang ketiga merekayasa citra kandidat sesuai isu persoalan yang dipilih, sehingga para pemilih terfokus pada masalah yang dipilih.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengkaji tentang fenomena penggunaan media sebagai sarana kampanye. dari awal 1960an sampai sekarang. dimana fokus penelitian di fokuskan pada peran media, kandidat dan besaran pengaruh kepada para pemilih.
Dalam perkembangan tehnologi semakin berkembang selain penggunaan media cetak dan elektronik para kandidatpun menggunakan internet sebagai sarana kampanye. internet digunakan untuk menarik dan mengumpulkan pesan dan keluhan masyarakat, sehingga akan menarik simpati dari para pemilihnya. peran internet ini mulai pada awal 2000an.
Kepada tingkat riset itu telah memperluas di seberang kepresidenan kesempatan telah meningkat menguji keberanian media dalam mengangkat isu wanita dan calon minoritas. banyak dari riset ini memotivasi dengan pertanyaan kejujuran bertalian dengan kuantitas dan qualiti dari berani wanita dan amerika afrika. walaupun ini belajar tidak menunjukkan bahwa berani punya langsung hasil pemilihan ada considereable bukti jurnalis itu telah menggunakan yang berbeda norma penunjuk jalan mereka melaporkan di pemilihan yang termasuk salah satu wanita atau calon minoritas daripada mereka telah menggunakan bila hanya pria putih berlari karena bab 9 menyediakan bahasan penuh media berita berani calon wanita dan efek nya di kampanye seksi ini memusat di media berani dari amerika afrika.




0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 29 April 2011

media dan politik


Peranan media sebagai sarana baru kampanye bagi para kandidat dalam memberikan pengaruh dan opini terhadap masyarakat memiliki peran yang penting. Bagaimana seorang memberikan gambaran dan menceritakan kandidat, dan biasanya cerita didalam berita itu merupakan pesanan dari seorang kandidat. Dengan pengaruh media yang diberikan kepada masyarakat diharapkan dapat memberikan pengaruh, agar nantinya pencitraan kandidat menjadi naik dan dapat dipilih oleh masyarakat. Pemesanan berita yang diceritakan ini tergantung pada sumber negosiasi aktor, kekuatan sosial, ekonomi aktor tersebut. dalam penggambaran pencitraan sang calon akan menggambarkan keunggulan aktor dan akan menyudutkan calon lainya.
Peranan media sebagai sarana propagana terjadi pada perang dingin tahun 1940 sampai 1948. Namun dalam perkembangan penelitian peranan media beralih pada tahun 1960an yang dulunya sebagai sarana propagana dan pada tahun 1960an di manfaatkan sebagai sarana kampanye oleh para kandidat parlemen bahkan calon presiden. pertama kali penggunaan media sebagai sarana kampanye terjadi di amerika serikat.
Kemudian dalam perkembangan media antara perkembangan media cetak dan TV sebagai media elektronik. peranan kedua media tersebut memiliki kelebihan dan kelemahanya masing-masing. dan penggunaan media televisi menjadi yang diminati oleh para kandidat (1976) walaupun peran media cetak tidak disampingkan. TV dapat memberikan visual dan gambaran terhadap kandidat sedangkan media cetak hanya dapat menggambarkan kandidat. dalam taktik ini para kandidat menggunakan yang intinya ada tiga hal yang penting, yaitu pertama menentukan isu yang dianggap penting di dalam masyarakat kedua menentukan isu yang terpenting yang berkembang di masyarakat dan yang ketiga merekayasa citra kandidat sesuai isu persoalan yang dipilih, sehingga para pemilih terfokus pada masalah yang dipilih.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengkaji tentang fenomena penggunaan media sebagai sarana kampanye. dari awal 1960an sampai sekarang. dimana fokus penelitian di fokuskan pada peran media, kandidat dan besaran pengaruh kepada para pemilih.
Dalam perkembangan tehnologi semakin berkembang selain penggunaan media cetak dan elektronik para kandidatpun menggunakan internet sebagai sarana kampanye. internet digunakan untuk menarik dan mengumpulkan pesan dan keluhan masyarakat, sehingga akan menarik simpati dari para pemilihnya. peran internet ini mulai pada awal 2000an.
Kepada tingkat riset itu telah memperluas di seberang kepresidenan kesempatan telah meningkat menguji keberanian media dalam mengangkat isu wanita dan calon minoritas. banyak dari riset ini memotivasi dengan pertanyaan kejujuran bertalian dengan kuantitas dan qualiti dari berani wanita dan amerika afrika. walaupun ini belajar tidak menunjukkan bahwa berani punya langsung hasil pemilihan ada considereable bukti jurnalis itu telah menggunakan yang berbeda norma penunjuk jalan mereka melaporkan di pemilihan yang termasuk salah satu wanita atau calon minoritas daripada mereka telah menggunakan bila hanya pria putih berlari karena bab 9 menyediakan bahasan penuh media berita berani calon wanita dan efek nya di kampanye seksi ini memusat di media berani dari amerika afrika.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants for single moms