Senin, 18 April 2011

Rasionalisme

Pada akhir abad pertengahan, di dunia filsafat telah merosot perkembangannya d sejak akhir zaman helanisme sampai kemufian memasuki abad pertengaha, agama, hati dan iman mendominasi, sedangkan akal tidak sama sekali tidak berkutik, pada masa itu benar-benar merasa tegang dan muncul ketidak pastian yang merajalela dikalangan filusuf, Descrates pun merasakannya, dan tempat Descarates menerima ilmu(scholates) pun tidak dapat memberikan keterangan yang jelas kepada filusuf dan ilmu baru yang maju pada saat itu, dan kerapkali bertentangan satu sama lain. Dan filsafat pun menjadi kacau.


Dan saah satu pemikiran filsafat yang berpengaruh pada saat itu adalah rumusan terkenal yang diungkapkan oleh Saint Anselmus dengan pernyataannya, yaitu iman terlebih dahulu, kemudin megerti, dalam ungakapan ini orang beriman bukan karena ia mengerti bahwa itu harus diimani, melainkan orang mengerti karena mengimaninya, dengan demikian filsafat adalah iman dan tetap diyakini oleh tokoh-tokoh gereja, hal ini tidaklah mudah bagi Descrates untuk melawanya, terbukti pada saat itu banyak tokoh-tokoh filsafat yang dihukum oleh oleh pihak gereja.
Kemudian Descrates hadir dalam metode yang baru, metode yang baru tersebut adalah keragu-raguan, seakan-akan membuang segala kepastian, ketika ia kembali berfikir, ia tetap meragukan setiap benda, akhirnya mengambil 1 kesimpulan, bahwa dia ragu karena disebabkan berfikir. Tidak mungkin dia ragu, jika tidak berfikir, kemudian dia mengungkapkan, kalau begitu “aku berfikir” pasti aku dan benar. Jika “aku berfikir” ada, berarti “AKU” ada sebab yang berfikir itu aku. Metode ini yang disebut cagito ergosum, aku berfikir karena itu aku ada.
Dari metode ini Descrates membuat penerapan secara lebih jelas, bahwa uraian flilosuf untuk membedakan satu penjelasan fundamental secara teratur, Descrates menerapkan untuk membedakan dengan jelas antara jiwa dan badan, dam adanya Tuhan. Deskrates menjelaskan konsepnya tentang jiwa dan badan atau pemikira dan materi, bahwa pemikiran merupakan substansi yang berada dengan substansi material atau ragawi, ia tidak dapat meragukan bahwa ia ada sebagai substansi berfikir, meskipun ia ragu mempunyai raga, meyakinkannya bahwa pikiran dapat terpisah oleh materi. Namun demikian ia tidak bisa memberikan pemecahan yang memuaskan tentang bagaimana dua substansi, raga dan pikiran berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan. Dari metodos keraguan, Decrates mendapat kepastian bahwa ia adalah suatu yang berfikir. Argumennya tentang eksistensi Tuhan, di mulai dengan kesadaran akan dirinya sendiri sebagai yang ada, yang keraguannya tidak sempurna, namun mampu membuat gagasan tentang Tuhan sebagai wujud yang sempurna, dan gagasan sempurna ini, menurutnya hanya dapat berasal dari wujud yang sempurna, karena itu tuhan pasti ada sebagai sumbernya.
Keraguan Deskrates bukan untuk ragu-ragu, melainkan untuk mencapai kepastian. Kepastian yang terdapat pada kesadaran ini, munculah tindakan budi (ratio) dan budi ini menemukan pangkal untuk bertindak seterusnya dan mengadakan sistem filsafat, hanya ratio saja yang membawa kebenaran. akal budi adalah sumber utama ilmu pengetahuan, Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah sistem deduktif yang dapat dipahami secara rasional yg secara tak langsung berhubungan dengan pengalaman indrawi. Kebenaran tidak diuji melalui verifikasi indrawi, tetapi melalui kriteria konsistensi logis. kaum rasionalisme menentukan kebenaran yang didasarkan atas konsistensi antara pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain atau kesesuaian antara teori dengan kesepakatan para ilmuwan. Alam semesta (realitas) mengikuti hukum-hukum alam yang rasional, karena alam semesta adalah sistem yang dirancang secara rasional, yang aturan-aturannya sesuai dengan logika. Ide itu terpilah sebagai sesuatu yang benar. Sistem filsafatnya berdasarkan definisi dan aksioma. Ia menolak dualisme Descartes. Hanya ada satu substansi : Deus sive natura (Tuhan atau Alam). Tuhan dan alam salah satu dan sama.
Idea itu disebutnya ideae Innatae atau bisa disebut idea bawaan, oleh sebab itu haruslah idea itu benar. Menurut Descrates itu bukan hasil pengabstrakan, melainkan sudah dimiliki manusia ketika dia dilahirkan, maka dari itu menurut Descrates budi atau rasiolah yang menjadi sumber dan pangkal segala pengertian dan budilah yang memimpin dalam segala segi, oleh sebab itulah aliran ini disebut rasionalisme.
Descratis mempunyai dua pemahaman, yaitu jiwa dengan budi dan kesadarannya serta badan dengan keluasannya. Dua pemahaman yang berdampingan benar tidak merupakan kesatuan, akan tetapi dapat mempengaruhi satu sama lainnya, tetapi pengaruh ini hanya material belaka, hanya budilah yang dapat mencapai kebenaran.
Deskrates adalah tokoh rasionalisme serta berpengaruh pada abad-abad yang mengikutinya, dia boleh disebut bapak filsafat modern, karena mereka menerima kedaulatan budi seluruhnya yang merupakan pangkal dan sumber berfikir.
Spinoza lahir dari kel.Yahudi yang lari dari Spanyol dan tinggal di Amsterdam, kemudian dipaksa tinggalkan kota itu, karena pemikiran bebas. Ia hendak dibunuh oleh Kristen ortodox, dianggap ateis. Ia menulis tentang etika dan berusaha menyusun geometri filsafat. Etika : menjelaskan secara matematis bagaimana menjalani hidup yang baik dan bermoral. Ide itu terpilah sebagai sesuatu yang benar. Sistem filsafatnya berdasarkan definisi dan aksioma. Ia menolak dualisme Descartes. Hanya ada satu substansi : Deus sive natura (Tuhan atau Alam). Tuhan dan alam salah satu dan sama. Dunia hanya modus adanya Tuhan. Memahami dunia kita mengenal Tuhan.
Leibniz yang disebutnya monanden, Monanen ini semacam cermin yang membayangkan kesempurnaan yang satu itu dengan caranya sendiri, disetiap pencerminan iyang terbatas mengandung kemungkinan tidak terbatas, karena dalam seluruhnya dapat diperkaya dan dipergandakan karena timbulnya sesuatu dari sesuatu yang mendahuluinya, dalam struktur ini ada tujuan yang terakhir, yaitu menuju yang tidak terbatas, sesungguhnya Tuhan itu transendent, yang berarti Tuhan ada tapi diluar makhluk, Tuhan merupakan dasar dari segala urutan yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 18 April 2011

Rasionalisme

Pada akhir abad pertengahan, di dunia filsafat telah merosot perkembangannya d sejak akhir zaman helanisme sampai kemufian memasuki abad pertengaha, agama, hati dan iman mendominasi, sedangkan akal tidak sama sekali tidak berkutik, pada masa itu benar-benar merasa tegang dan muncul ketidak pastian yang merajalela dikalangan filusuf, Descrates pun merasakannya, dan tempat Descarates menerima ilmu(scholates) pun tidak dapat memberikan keterangan yang jelas kepada filusuf dan ilmu baru yang maju pada saat itu, dan kerapkali bertentangan satu sama lain. Dan filsafat pun menjadi kacau.


Dan saah satu pemikiran filsafat yang berpengaruh pada saat itu adalah rumusan terkenal yang diungkapkan oleh Saint Anselmus dengan pernyataannya, yaitu iman terlebih dahulu, kemudin megerti, dalam ungakapan ini orang beriman bukan karena ia mengerti bahwa itu harus diimani, melainkan orang mengerti karena mengimaninya, dengan demikian filsafat adalah iman dan tetap diyakini oleh tokoh-tokoh gereja, hal ini tidaklah mudah bagi Descrates untuk melawanya, terbukti pada saat itu banyak tokoh-tokoh filsafat yang dihukum oleh oleh pihak gereja.
Kemudian Descrates hadir dalam metode yang baru, metode yang baru tersebut adalah keragu-raguan, seakan-akan membuang segala kepastian, ketika ia kembali berfikir, ia tetap meragukan setiap benda, akhirnya mengambil 1 kesimpulan, bahwa dia ragu karena disebabkan berfikir. Tidak mungkin dia ragu, jika tidak berfikir, kemudian dia mengungkapkan, kalau begitu “aku berfikir” pasti aku dan benar. Jika “aku berfikir” ada, berarti “AKU” ada sebab yang berfikir itu aku. Metode ini yang disebut cagito ergosum, aku berfikir karena itu aku ada.
Dari metode ini Descrates membuat penerapan secara lebih jelas, bahwa uraian flilosuf untuk membedakan satu penjelasan fundamental secara teratur, Descrates menerapkan untuk membedakan dengan jelas antara jiwa dan badan, dam adanya Tuhan. Deskrates menjelaskan konsepnya tentang jiwa dan badan atau pemikira dan materi, bahwa pemikiran merupakan substansi yang berada dengan substansi material atau ragawi, ia tidak dapat meragukan bahwa ia ada sebagai substansi berfikir, meskipun ia ragu mempunyai raga, meyakinkannya bahwa pikiran dapat terpisah oleh materi. Namun demikian ia tidak bisa memberikan pemecahan yang memuaskan tentang bagaimana dua substansi, raga dan pikiran berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan. Dari metodos keraguan, Decrates mendapat kepastian bahwa ia adalah suatu yang berfikir. Argumennya tentang eksistensi Tuhan, di mulai dengan kesadaran akan dirinya sendiri sebagai yang ada, yang keraguannya tidak sempurna, namun mampu membuat gagasan tentang Tuhan sebagai wujud yang sempurna, dan gagasan sempurna ini, menurutnya hanya dapat berasal dari wujud yang sempurna, karena itu tuhan pasti ada sebagai sumbernya.
Keraguan Deskrates bukan untuk ragu-ragu, melainkan untuk mencapai kepastian. Kepastian yang terdapat pada kesadaran ini, munculah tindakan budi (ratio) dan budi ini menemukan pangkal untuk bertindak seterusnya dan mengadakan sistem filsafat, hanya ratio saja yang membawa kebenaran. akal budi adalah sumber utama ilmu pengetahuan, Ilmu pengetahuan pada dasarnya adalah sistem deduktif yang dapat dipahami secara rasional yg secara tak langsung berhubungan dengan pengalaman indrawi. Kebenaran tidak diuji melalui verifikasi indrawi, tetapi melalui kriteria konsistensi logis. kaum rasionalisme menentukan kebenaran yang didasarkan atas konsistensi antara pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain atau kesesuaian antara teori dengan kesepakatan para ilmuwan. Alam semesta (realitas) mengikuti hukum-hukum alam yang rasional, karena alam semesta adalah sistem yang dirancang secara rasional, yang aturan-aturannya sesuai dengan logika. Ide itu terpilah sebagai sesuatu yang benar. Sistem filsafatnya berdasarkan definisi dan aksioma. Ia menolak dualisme Descartes. Hanya ada satu substansi : Deus sive natura (Tuhan atau Alam). Tuhan dan alam salah satu dan sama.
Idea itu disebutnya ideae Innatae atau bisa disebut idea bawaan, oleh sebab itu haruslah idea itu benar. Menurut Descrates itu bukan hasil pengabstrakan, melainkan sudah dimiliki manusia ketika dia dilahirkan, maka dari itu menurut Descrates budi atau rasiolah yang menjadi sumber dan pangkal segala pengertian dan budilah yang memimpin dalam segala segi, oleh sebab itulah aliran ini disebut rasionalisme.
Descratis mempunyai dua pemahaman, yaitu jiwa dengan budi dan kesadarannya serta badan dengan keluasannya. Dua pemahaman yang berdampingan benar tidak merupakan kesatuan, akan tetapi dapat mempengaruhi satu sama lainnya, tetapi pengaruh ini hanya material belaka, hanya budilah yang dapat mencapai kebenaran.
Deskrates adalah tokoh rasionalisme serta berpengaruh pada abad-abad yang mengikutinya, dia boleh disebut bapak filsafat modern, karena mereka menerima kedaulatan budi seluruhnya yang merupakan pangkal dan sumber berfikir.
Spinoza lahir dari kel.Yahudi yang lari dari Spanyol dan tinggal di Amsterdam, kemudian dipaksa tinggalkan kota itu, karena pemikiran bebas. Ia hendak dibunuh oleh Kristen ortodox, dianggap ateis. Ia menulis tentang etika dan berusaha menyusun geometri filsafat. Etika : menjelaskan secara matematis bagaimana menjalani hidup yang baik dan bermoral. Ide itu terpilah sebagai sesuatu yang benar. Sistem filsafatnya berdasarkan definisi dan aksioma. Ia menolak dualisme Descartes. Hanya ada satu substansi : Deus sive natura (Tuhan atau Alam). Tuhan dan alam salah satu dan sama. Dunia hanya modus adanya Tuhan. Memahami dunia kita mengenal Tuhan.
Leibniz yang disebutnya monanden, Monanen ini semacam cermin yang membayangkan kesempurnaan yang satu itu dengan caranya sendiri, disetiap pencerminan iyang terbatas mengandung kemungkinan tidak terbatas, karena dalam seluruhnya dapat diperkaya dan dipergandakan karena timbulnya sesuatu dari sesuatu yang mendahuluinya, dalam struktur ini ada tujuan yang terakhir, yaitu menuju yang tidak terbatas, sesungguhnya Tuhan itu transendent, yang berarti Tuhan ada tapi diluar makhluk, Tuhan merupakan dasar dari segala urutan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants for single moms