Senin, 25 April 2011

Langkah Awal Timor Leste Menuju ASEAN


Sejarah singkat Regionalisme dan ASEAN

Berakhirnya Perang Dingin memunculkan banyak perubahan besar dalam sistem internasional, terutama yang jelas terlihat adalah regionalisme yang terus bermunculan untuk menjawab tantangan integrasi ekonomi dalam globalisasi. Kemunculan Uni Eropa, ASEAN, Asian Pasifik dan organisasi-organisasi regional lainya sebagai bukti perubahan besar dalam sistem internasional. Regionalisme merupakan kecenderungan untuk mengelompokan diri dengan Negara-negara dalam satu kawasan tertentu.  Pengelompokan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang didasarkan pada kesamaan ataupun tujuan. Dengan bergabungnya Negara-negara dalam satu kawasan secara otomatis akan menaikan “bargaining Power” dimata Negara-negara lainya.
Teori-teori regionalisme yang pertama adalah Teori Neo Fungsionalism, menurut kaum neo fungsionalis berpendapat kerjasama Regional sebaiknya diawali dengan kerja sama non-politik lebih bih dahulu baru kemudian melebar pada kerjasama politik (ASEAN). Teori yang kedua adalah teori Functionalism, kerjasama Regional akan lebih berhasil apabila di negara-negara yang bekerjasama memiliki banyak persamaan. (UNI EROPA). dan yang ketiga adalah teori Federalism teori ini meyakini bahwa keberhasilan organisasi regional di tentukan oleh adanya tokoh yang memiliki kekuatan untuk menyatukan anggotanya. (Asean dan Uni Eropa). [1]
Association of South East Asia Nation ASEAN merupakan salah satu organisasi Regional dikawasan Asia Tenggara yang di dirikan pada 8 Agustus 1967. ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Isi Deklarasi Bangkok adalah, Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional . Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi . Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada . Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. [2]
Pertemuan  ASEAN pertama di Bali tahun 1976 menghasilkan kesepakatan di antara negara- negara ASEAN yang dikenal prinsip utaman ( Dasar ) yaitu Perjanjian Persahabatan dan Kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation). Isi dari kesepakatan tersebut meliputi; Pertama Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah semua bangsa. Kedua Setiap negara berhak memelihara keberadaannya dari campur tangan, subversi, kekerasan dari kekuatan luar. Ketiga, Tidak mencampuri urusan dalam negera lain. Keempat, Menyelesaikan perbedaan pendapat dan pertikaian dengan jalan  damai; Kelima, Menolak ancaman penggunaan kekerasan. [3]
 Timor Leste dan NKRI
Setelah pembebasan Rakyat Timor Leste dari penjajahan dan pendudukan yang tidak sah atas Tanah Air Maubere oleh kekuatan asing, kemerdekaan Timor Leste, yang diproklamirkan oleh Front Revolusioner Timor Leste Merdeka (FRETILIN) pada tanggal 28 November 1975. [4] Tapi dalam perjalanan sebagai bangsa yang baru merdeka tidak mudah dan mengalami beberapa kendala dalam menata system ketatanegaraan sebagai Negara baru. Sehingga pada 1976 timor leste memutuskan untuk bergabung menjadi bagian dari Indonesia dan menjadi propinsi ke-27 NKRI.
Pada tahun 1998  presiden Soeharto yang dianggap tidak mampu mengendalikan krisis ekonomi, pemerintahan soeharto yang dianggap korup, otoriter, dan alasan lainya yang menyebabkan kemarahan rakyat, dan akhirnya presiden soeharto turun melalui “peope power” dan digantikan oleh wakil presiden pada saat itu yaitu BJ Habibie. dan pada masa pemerintahaan BJ Habibie Timor Leste lepas dari NKRI.
Pada tahun 1998 Pemerintahan  Indonesia Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memberikan status khusus berupa otonomi luas kepada Timor Timur. Usulan Indonesia itu disampaikan kepada Sekjen PBB. Sebagai tindak lanjutnya, PBB pun mengadakan pembicaraan segitiga antara Indonesia, Portugal, dan PBB. Selama pembicaraan ini, masih terjadi kerusuhan antara pihak pro kemerdekaan dan pro integrasi di Timor Timur. Kerusuhan ini semakin manambah kecaman dari masyarakat internasional, khusunya dari negara-negara Barat, yang merupakan sasaran utama speech act dalam usaha sekuritisasi kasus Timor Timur. Akhirnya pada tanggal 30 Agustus 1999 masyarakat timor leste melakukan jajak pendapat dan di menang oleh masyarakat timor leste yang pro pemisahan terhadap NKRI. Dan pada tanggal 20 Mei 2002 timor leste merdeka.
Timor Leste dan ASEAN
Negara baru Timor Leste, yang dulunya merupakan sebuah provinsi Indonesia, kini mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN, setelah menuai protes dari berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada Indonesia. Awalnya, Myanmar menentang pemberian status observer kepada Timor-Leste karena dukungan Timor-Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum. [5]
Alasan timor leste menjadi anggota ASEAN adalah ingin mengamankan kepentingan politik dan ekonomi negerinya yang kecil dari negara-negara besar di sekelilingnya, yang memunyai peluang melakukan invasi. Bila negara bekas provinsi ke-27 NKRI tersebut masuk ASEAN, maka bargaining position Timor Leste akan semakin meningkat di kawasan Asia Tenggara dan dunia internasional. [6]
Bagi ASEAN, masuknya Timor Leste ke ASEAN adalah bukti bahwa organisasi regional ini memunyai peranan yang cukup kuat dalam menciptakan stabilitas regional dan perdamaian. Dan mengingat asas ASEAN sebagai organisasi kerja sama regional di Asia Tenggara yang menganut asas keanggotaan terbuka ini berarti ASEAN memberi kesempatan kerja sama kepada Negara-negara lain yang berada dikawasan asia tenggara, seperti Timor leste dan papua nugini.
Sedangkan untuk Indonesia, dengan masuknya Timor Timur ke dalam ASEAN, maka hubungan Jakarta-Deli akan lebih mudah dikendalikan, karena dalam ASEAN, posisi Indonesia sebagai pendiri dan negara terbesar, sangat kuat dan disegani. Dan akan memperlancar hubungan Jakarta-Dili dalam kerjasama bilateral.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN[7]. Dan bila hal ini terwujud maka timor leste akan menjadi Negara ke-11 yang masuk ASEAN, dan dari Negara-negara yang berada dikawasan asia tenggara tinggal papua Nugini yang belum bergabung dengan ASEAN.
Kesimpulan
Di era Globalisasi dimana sekat-sekat antar Negara mulai menghilang akibat kemajuan tehnologi, tranfortasi, telekomunikasi dan informasi yang semakin maju. Dengan pembentukan kawasan regional maka akan mempermudah dalam menghadapi globalisasi nantinya. Dengan pembentukan kawasan regional juga memiliki keuntungan-keuntungan dimata dunia internasional, semakin bersatu Negara-negara dalam satu kawasan maka akan menaikan “ bargaining power” kawasan tersebut di mata dunia internasional.
ASEAN merupakan salah satu organisasi kawasan Regional yang berada dikawasan Asia Tenggara yang didasarkan pada ekonomi, social dan budaya, factor intern dan ektern. Asean yang didirikan pada 8 Agustus 1967 telah memberikan peran penting bagi Negara-negara anggotanya.
Timor leste yang merupakan bekas propinsi ke-27 NKRI, yang diberikan hak untuk menentukan nasibnya sendiri melalui jajak pendapat pada 30 Agustus 1999 dan di menangkan oleh rakyat timor leste yang pro terhadap kemerdekaan timor leste sebagai Negara tersendiri yang terlepas dari NKRI. Dan baru pada bulan mei 2002 timor leste merdeka. Namun walaupun dinyatakan merdeka Timor leste masih mendapat status pemerhati (Observer) dari Asean dan PBB.
Dalam perkembangannya timor leste yang berada di kawasan Asia Tenggara, menyatakan ketertarikanya untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN. Walaupun telah terjadi perdebatan antar Negara Asean yang setuju dan menolak timor leste untuk masuk kedalam anggota Asean dan perdebatan antara tokoh  timor leste Xanana Gusmao yang pro timor leste masuk ke Asean dan Ramos Horta yang kontra dengan alasan agar timor leste masuk kedalam kawasan pasifik atau Australia. Namun dalam perkembangan terakhir timor leste lebih condong untuk masuk kedalam ASEAN bukti keseriusanya dengan pembentukan sekertariat nasional ASEAN di Dili pada febuari 2009. Sekertariat ini berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi Negara Asean agar 2012 nanti timor leste dapat menjdai anggota asean ke-11. Bila hal ini terwujud maka tinggal papua nugini Negara yang berada di kawasan ASEAN yang belum menjadi Negara ASEAN.



[1] Tandjung Linggarwati. “Hand out Politik Internasional”
[2]  http. politikinternasional/sejarah-berdirinya-asean.html
[3]  Hasil Pertemuan Asean di bali 1976 (Treaty of Amity and Cooperation).
[4]  Evan chingot chalangger. 2009. “keterlibatan Australia terhadap refrendom timor-timur 1999-2000”
[5]  Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.mht
[6]  Eddy Maszudi. 2005. “ASEAN dalam Formasi Sebelas” dalam SUARA MERDEKA. Edisi Agustus
[7]  Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.mht

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 25 April 2011

Langkah Awal Timor Leste Menuju ASEAN


Sejarah singkat Regionalisme dan ASEAN

Berakhirnya Perang Dingin memunculkan banyak perubahan besar dalam sistem internasional, terutama yang jelas terlihat adalah regionalisme yang terus bermunculan untuk menjawab tantangan integrasi ekonomi dalam globalisasi. Kemunculan Uni Eropa, ASEAN, Asian Pasifik dan organisasi-organisasi regional lainya sebagai bukti perubahan besar dalam sistem internasional. Regionalisme merupakan kecenderungan untuk mengelompokan diri dengan Negara-negara dalam satu kawasan tertentu.  Pengelompokan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang didasarkan pada kesamaan ataupun tujuan. Dengan bergabungnya Negara-negara dalam satu kawasan secara otomatis akan menaikan “bargaining Power” dimata Negara-negara lainya.
Teori-teori regionalisme yang pertama adalah Teori Neo Fungsionalism, menurut kaum neo fungsionalis berpendapat kerjasama Regional sebaiknya diawali dengan kerja sama non-politik lebih bih dahulu baru kemudian melebar pada kerjasama politik (ASEAN). Teori yang kedua adalah teori Functionalism, kerjasama Regional akan lebih berhasil apabila di negara-negara yang bekerjasama memiliki banyak persamaan. (UNI EROPA). dan yang ketiga adalah teori Federalism teori ini meyakini bahwa keberhasilan organisasi regional di tentukan oleh adanya tokoh yang memiliki kekuatan untuk menyatukan anggotanya. (Asean dan Uni Eropa). [1]
Association of South East Asia Nation ASEAN merupakan salah satu organisasi Regional dikawasan Asia Tenggara yang di dirikan pada 8 Agustus 1967. ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Isi Deklarasi Bangkok adalah, Mempercepat pertumubuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional . Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi . Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada . Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. [2]
Pertemuan  ASEAN pertama di Bali tahun 1976 menghasilkan kesepakatan di antara negara- negara ASEAN yang dikenal prinsip utaman ( Dasar ) yaitu Perjanjian Persahabatan dan Kerja sama (Treaty of Amity and Cooperation). Isi dari kesepakatan tersebut meliputi; Pertama Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah semua bangsa. Kedua Setiap negara berhak memelihara keberadaannya dari campur tangan, subversi, kekerasan dari kekuatan luar. Ketiga, Tidak mencampuri urusan dalam negera lain. Keempat, Menyelesaikan perbedaan pendapat dan pertikaian dengan jalan  damai; Kelima, Menolak ancaman penggunaan kekerasan. [3]
 Timor Leste dan NKRI
Setelah pembebasan Rakyat Timor Leste dari penjajahan dan pendudukan yang tidak sah atas Tanah Air Maubere oleh kekuatan asing, kemerdekaan Timor Leste, yang diproklamirkan oleh Front Revolusioner Timor Leste Merdeka (FRETILIN) pada tanggal 28 November 1975. [4] Tapi dalam perjalanan sebagai bangsa yang baru merdeka tidak mudah dan mengalami beberapa kendala dalam menata system ketatanegaraan sebagai Negara baru. Sehingga pada 1976 timor leste memutuskan untuk bergabung menjadi bagian dari Indonesia dan menjadi propinsi ke-27 NKRI.
Pada tahun 1998  presiden Soeharto yang dianggap tidak mampu mengendalikan krisis ekonomi, pemerintahan soeharto yang dianggap korup, otoriter, dan alasan lainya yang menyebabkan kemarahan rakyat, dan akhirnya presiden soeharto turun melalui “peope power” dan digantikan oleh wakil presiden pada saat itu yaitu BJ Habibie. dan pada masa pemerintahaan BJ Habibie Timor Leste lepas dari NKRI.
Pada tahun 1998 Pemerintahan  Indonesia Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memberikan status khusus berupa otonomi luas kepada Timor Timur. Usulan Indonesia itu disampaikan kepada Sekjen PBB. Sebagai tindak lanjutnya, PBB pun mengadakan pembicaraan segitiga antara Indonesia, Portugal, dan PBB. Selama pembicaraan ini, masih terjadi kerusuhan antara pihak pro kemerdekaan dan pro integrasi di Timor Timur. Kerusuhan ini semakin manambah kecaman dari masyarakat internasional, khusunya dari negara-negara Barat, yang merupakan sasaran utama speech act dalam usaha sekuritisasi kasus Timor Timur. Akhirnya pada tanggal 30 Agustus 1999 masyarakat timor leste melakukan jajak pendapat dan di menang oleh masyarakat timor leste yang pro pemisahan terhadap NKRI. Dan pada tanggal 20 Mei 2002 timor leste merdeka.
Timor Leste dan ASEAN
Negara baru Timor Leste, yang dulunya merupakan sebuah provinsi Indonesia, kini mendapatkan status pemerhati (observer) dalam ASEAN, setelah menuai protes dari berbagai negara ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor-Leste ke ASEAN, atas dasar rasa hormat kepada Indonesia. Awalnya, Myanmar menentang pemberian status observer kepada Timor-Leste karena dukungan Timor-Leste terhadap pejuang pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Sejak restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada Mei 2002, ASEAN telah banyak membantu Timor-Leste. Timor-Leste telah diundang untuk hadir dalam beberapa pertemuan ASEAN. Meskipun begitu, Timor-Leste masih tetap berstatus observer. Mantan Menlu Timor Leste yang sekarang menjadi Presiden, Ramos Horta, pernah menyatakan tidak berminat menjadi anggota ASEAN, karena Timor-Leste dinilai bukan negara Asia (Tenggara), melainkan negara Pasifik atau Australia. Berbeda dengan rekannya Xanana Gusmao yang menyatakan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Timor Leste apabila berafiliasi dengan ASEAN dibandingkan dengan apabila bergabung dengan Pacific Islands Forum. [5]
Alasan timor leste menjadi anggota ASEAN adalah ingin mengamankan kepentingan politik dan ekonomi negerinya yang kecil dari negara-negara besar di sekelilingnya, yang memunyai peluang melakukan invasi. Bila negara bekas provinsi ke-27 NKRI tersebut masuk ASEAN, maka bargaining position Timor Leste akan semakin meningkat di kawasan Asia Tenggara dan dunia internasional. [6]
Bagi ASEAN, masuknya Timor Leste ke ASEAN adalah bukti bahwa organisasi regional ini memunyai peranan yang cukup kuat dalam menciptakan stabilitas regional dan perdamaian. Dan mengingat asas ASEAN sebagai organisasi kerja sama regional di Asia Tenggara yang menganut asas keanggotaan terbuka ini berarti ASEAN memberi kesempatan kerja sama kepada Negara-negara lain yang berada dikawasan asia tenggara, seperti Timor leste dan papua nugini.
Sedangkan untuk Indonesia, dengan masuknya Timor Timur ke dalam ASEAN, maka hubungan Jakarta-Deli akan lebih mudah dikendalikan, karena dalam ASEAN, posisi Indonesia sebagai pendiri dan negara terbesar, sangat kuat dan disegani. Dan akan memperlancar hubungan Jakarta-Dili dalam kerjasama bilateral.
Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat di dukung oleh pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili pada awal bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN[7]. Dan bila hal ini terwujud maka timor leste akan menjadi Negara ke-11 yang masuk ASEAN, dan dari Negara-negara yang berada dikawasan asia tenggara tinggal papua Nugini yang belum bergabung dengan ASEAN.
Kesimpulan
Di era Globalisasi dimana sekat-sekat antar Negara mulai menghilang akibat kemajuan tehnologi, tranfortasi, telekomunikasi dan informasi yang semakin maju. Dengan pembentukan kawasan regional maka akan mempermudah dalam menghadapi globalisasi nantinya. Dengan pembentukan kawasan regional juga memiliki keuntungan-keuntungan dimata dunia internasional, semakin bersatu Negara-negara dalam satu kawasan maka akan menaikan “ bargaining power” kawasan tersebut di mata dunia internasional.
ASEAN merupakan salah satu organisasi kawasan Regional yang berada dikawasan Asia Tenggara yang didasarkan pada ekonomi, social dan budaya, factor intern dan ektern. Asean yang didirikan pada 8 Agustus 1967 telah memberikan peran penting bagi Negara-negara anggotanya.
Timor leste yang merupakan bekas propinsi ke-27 NKRI, yang diberikan hak untuk menentukan nasibnya sendiri melalui jajak pendapat pada 30 Agustus 1999 dan di menangkan oleh rakyat timor leste yang pro terhadap kemerdekaan timor leste sebagai Negara tersendiri yang terlepas dari NKRI. Dan baru pada bulan mei 2002 timor leste merdeka. Namun walaupun dinyatakan merdeka Timor leste masih mendapat status pemerhati (Observer) dari Asean dan PBB.
Dalam perkembangannya timor leste yang berada di kawasan Asia Tenggara, menyatakan ketertarikanya untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN. Walaupun telah terjadi perdebatan antar Negara Asean yang setuju dan menolak timor leste untuk masuk kedalam anggota Asean dan perdebatan antara tokoh  timor leste Xanana Gusmao yang pro timor leste masuk ke Asean dan Ramos Horta yang kontra dengan alasan agar timor leste masuk kedalam kawasan pasifik atau Australia. Namun dalam perkembangan terakhir timor leste lebih condong untuk masuk kedalam ASEAN bukti keseriusanya dengan pembentukan sekertariat nasional ASEAN di Dili pada febuari 2009. Sekertariat ini berfungsi untuk mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi Negara Asean agar 2012 nanti timor leste dapat menjdai anggota asean ke-11. Bila hal ini terwujud maka tinggal papua nugini Negara yang berada di kawasan ASEAN yang belum menjadi Negara ASEAN.



[1] Tandjung Linggarwati. “Hand out Politik Internasional”
[2]  http. politikinternasional/sejarah-berdirinya-asean.html
[3]  Hasil Pertemuan Asean di bali 1976 (Treaty of Amity and Cooperation).
[4]  Evan chingot chalangger. 2009. “keterlibatan Australia terhadap refrendom timor-timur 1999-2000”
[5]  Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.mht
[6]  Eddy Maszudi. 2005. “ASEAN dalam Formasi Sebelas” dalam SUARA MERDEKA. Edisi Agustus
[7]  Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.mht

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants for single moms