Rabu, 27 April 2011

Pemikiran Michel Foucault : Diri dan Seksualitas


Foucault sering dikategorikan sebagai sejarahwan budaya, tetapi ia lebih suka disebut sebagai ‘arkeolog pengetahuan’. Pernyataan keras dia lontarkan kepada pencerahan dan cara pandang modern. Belajar dari Nietzche, yang menekankan kekayaan dan keanekaragaman realitas. Rasio dan percakapan rasional menimbulkan masalah karena rasio memaksakan kita menyeragamkan keanekaragaman realitas agar sesuai dengan konsep kita. Dengan demikian, wacana rasional menonjolkan keseragaman dan kesatuan sehingga mengorbankan perbedaan atau yang berlainan. [1]
Dalam penelitiannya Foucault menggunakan  pertanyaan kunci “ Kenapa Seksual memimpin, kenapa aktivitas-aktivitas dan kenikmatan-kenikmatan menubuh pada seksual, kenapa objek moral gelisah?. dalam arti lain kenapa seksualitas menjadi menjadi sebuah “Persoalan moral”. Dalam memunculkan pertanyaan ini, Foucault menjelaskan bahwa seksualitas bukan hanya masalah kekuasaan dan pelarangan tapi masalah moral. [2]
Michel Foucault menyatakan problem seksualitas terkait dengan”seni eksistensi” atau “teknik-teknik diri”. Dalam studi yang dilakukan Michel Foucault di menggaris bawahi tiga masalah dalam keseluruhan studynya tentang seksualitas yang pertama adalah formulasi keilmuan seksualitas. kedua, sistem kekuasaan yang meregulasi seksealitas dan yang ketiga adalah fokusnya dikajian “bentuk-bentuk disaat individu-individu sanggup diharuskan untuk mengakui dirinya sebagai subjek seksualitas.[3] Michel Foucault mengidentisikasikan empat dominan sentral, empat daerah umum pengalaman :hubungan dengan tubuh, istri atau perkawinan, anak laki-laki dan kebenaran. [4] dari dominan ini memiliki titi masalah tersendiri, tubuh diet, kegemukan atau kekurusan, perkawinan terletak pada masalah- masalah ekonomi, perselingkuhan, anak laki-laki erotis dan kebenaran-Filsafat.
Daerah umum pengalaman Hubungan dengan tubuh, dimana orang sering merasa kurang percaya diri pada tubuhnya sendiri khususnya perempuaan. seorang perempuaan akan merasa kurang percaya diri terhadap ukuran tubuh yang dianggapnya kurang proposional, terlalu gemuk atau terlalu kurus. atau bagian lainya yang dianggap kurang proprosional. Hal-hal tersebut dianggap menimbulkan masalah kurang percaya diri, dan sifat lainya karena merasa ia memiliki tubuh yang kurang proporsional. Dalam beberapa kasus untuk sesewatu yang berhubungan dengan tubuh seorang terkadang melakukan hal-hal yang diluar nalar. seperti diet berlebihan.atau melakukan hal-hal lain untuk mencapai tubuh yang ideal dan proposional. Ilmu kedokteran, dengan fokusnya pada penyakit dan tubuh, menunjukan bagaimana cara hidup refleksi atas diri sendiri. masyarakat didorong untuk memperhatikan dan merawat diri sendiri,  ini menimbulkan persoalan bagi tubuh dan hubunganya dengan lingkungan.
Istri atau perkawinan, memiliki titik masalah yang tinggi terhadap masalah-masalah ekonomi,dan  perselingkuhan. dalam masalah ekonomi seringkali menjadi titik puncak masalah. masalah ekonomi yang rendah menjadi sebuah masalah yang sentral didalam sebuah perkawinan.Maslah lain yang timbul di dalam daerah umum pengalaman istri atau perkawinan adalah perselingkuhan. didalam perkawinan perselingkuhan merupakan sesewatu yang dianggap penghianatan terhadap perkawinan itu sendiri. baik aspek ekonomi ataupun perselingkuhan merupakan  dominan titik masalah didalam istri atau perkawinan.
Memiliki anak laki-laki merupakan sebuah kebanggaan bagi orang tua, hal ini tercermin di dalam masyarakat arab waktu zaman jahiliyah dimana memiliki anak laki-laki merupakan simbol, dan memiliki anak perempuan merupakan sesewatu yang kurang dibanggakan (pada zaman jahiliah memiliki anak perepuan langsung dibunuh) atau pada masa-masa kerajaan khususnya kerajaan jawa ketiga anak pertama adalah laki-laki maka dijadikan putra mahkota. tapi  pada zaman sekarang memiliki anak laki-laki dan perempuan sama saja karena laki-laki dan perempuan memiliki drajat yang sama.
Refleksi  Esay Pemikiran Michel Foucault : Diri dan Seksualitas
Ronggeng dalam kaca mata Seksualitas di Indonesia

Ronggeng merupakan seorang wanita penari tradisional, yang dalam pekerjaannya menuntut untuk tampil menarik dan enerjik di depan para penonton. Sehingga dalam penampilan ronggeng diatas panggung harus disesuaikan dengan riasan dan menjaga bentuk tubuh agar tetap terlihat proporsional. seorang ronggeng harus pandai dalam merawat tubuhnya agar terlihat menarik di depan penontonnya.
Acap kali pekerjaan Ronggeng di pandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat indonesia. pekerjaan sebagai seorang ronggeng sering di tafsirkan sebagai wanita yang kurang baik dan dan pekerjaan yang mereka lakukan seperti dipandang sebelah mata. Tarian yang mereka tarikan sering kali dianggap sebagai tarian perayu untuk para lelaki. geolan pantatnya sering kali dianggap sebagai pengungundang nafsu lelaki.
Namun akankah selalu begitu masyarakat memandang. Penari ronggeng merupakan wanita yang melestarikan kebudayaan kita namun pandangan yang kurang pantas diterima mereka. dan seringkali penari ronggeng dicap sebagai wanita perebut suami orang. Sebagai seorang yang mempertahankan budaya daerah tak selayaknya kita perpandangan negatif. seharusnya kita memberikan sambutan positif terhadap para pelestari budaya daerah ini.

Jika dulu menjadi artis adalah sebuah hal yang tabu dan menjadi seorang ronggeng adalah sebuah kebanggaan namun hal tersebut telah terbalik. di jaman modern sekarang ini, mungkin hal-hal yang tabu telah hilang dan diaanggap biasa. perempuan dan laki-laki memiliki kedudukaan yang sama. 


[1] Radea Own ,Blog Archive.Postmodernisme dan Pengaruhnya terhadap Filsafat.mht, diakses juni 2010
[2] Foucault, Michel. Seksualitas Kekuasaan dan Diri. hal 118
[3] Foucault, Michel. Seksualitas Kekuasaan dan Diri. hal 118
[4] Foucault, Michel. Seksualitas Kekuasaan dan Diri. hal 118

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 27 April 2011

Pemikiran Michel Foucault : Diri dan Seksualitas


Foucault sering dikategorikan sebagai sejarahwan budaya, tetapi ia lebih suka disebut sebagai ‘arkeolog pengetahuan’. Pernyataan keras dia lontarkan kepada pencerahan dan cara pandang modern. Belajar dari Nietzche, yang menekankan kekayaan dan keanekaragaman realitas. Rasio dan percakapan rasional menimbulkan masalah karena rasio memaksakan kita menyeragamkan keanekaragaman realitas agar sesuai dengan konsep kita. Dengan demikian, wacana rasional menonjolkan keseragaman dan kesatuan sehingga mengorbankan perbedaan atau yang berlainan. [1]
Dalam penelitiannya Foucault menggunakan  pertanyaan kunci “ Kenapa Seksual memimpin, kenapa aktivitas-aktivitas dan kenikmatan-kenikmatan menubuh pada seksual, kenapa objek moral gelisah?. dalam arti lain kenapa seksualitas menjadi menjadi sebuah “Persoalan moral”. Dalam memunculkan pertanyaan ini, Foucault menjelaskan bahwa seksualitas bukan hanya masalah kekuasaan dan pelarangan tapi masalah moral. [2]
Michel Foucault menyatakan problem seksualitas terkait dengan”seni eksistensi” atau “teknik-teknik diri”. Dalam studi yang dilakukan Michel Foucault di menggaris bawahi tiga masalah dalam keseluruhan studynya tentang seksualitas yang pertama adalah formulasi keilmuan seksualitas. kedua, sistem kekuasaan yang meregulasi seksealitas dan yang ketiga adalah fokusnya dikajian “bentuk-bentuk disaat individu-individu sanggup diharuskan untuk mengakui dirinya sebagai subjek seksualitas.[3] Michel Foucault mengidentisikasikan empat dominan sentral, empat daerah umum pengalaman :hubungan dengan tubuh, istri atau perkawinan, anak laki-laki dan kebenaran. [4] dari dominan ini memiliki titi masalah tersendiri, tubuh diet, kegemukan atau kekurusan, perkawinan terletak pada masalah- masalah ekonomi, perselingkuhan, anak laki-laki erotis dan kebenaran-Filsafat.
Daerah umum pengalaman Hubungan dengan tubuh, dimana orang sering merasa kurang percaya diri pada tubuhnya sendiri khususnya perempuaan. seorang perempuaan akan merasa kurang percaya diri terhadap ukuran tubuh yang dianggapnya kurang proposional, terlalu gemuk atau terlalu kurus. atau bagian lainya yang dianggap kurang proprosional. Hal-hal tersebut dianggap menimbulkan masalah kurang percaya diri, dan sifat lainya karena merasa ia memiliki tubuh yang kurang proporsional. Dalam beberapa kasus untuk sesewatu yang berhubungan dengan tubuh seorang terkadang melakukan hal-hal yang diluar nalar. seperti diet berlebihan.atau melakukan hal-hal lain untuk mencapai tubuh yang ideal dan proposional. Ilmu kedokteran, dengan fokusnya pada penyakit dan tubuh, menunjukan bagaimana cara hidup refleksi atas diri sendiri. masyarakat didorong untuk memperhatikan dan merawat diri sendiri,  ini menimbulkan persoalan bagi tubuh dan hubunganya dengan lingkungan.
Istri atau perkawinan, memiliki titik masalah yang tinggi terhadap masalah-masalah ekonomi,dan  perselingkuhan. dalam masalah ekonomi seringkali menjadi titik puncak masalah. masalah ekonomi yang rendah menjadi sebuah masalah yang sentral didalam sebuah perkawinan.Maslah lain yang timbul di dalam daerah umum pengalaman istri atau perkawinan adalah perselingkuhan. didalam perkawinan perselingkuhan merupakan sesewatu yang dianggap penghianatan terhadap perkawinan itu sendiri. baik aspek ekonomi ataupun perselingkuhan merupakan  dominan titik masalah didalam istri atau perkawinan.
Memiliki anak laki-laki merupakan sebuah kebanggaan bagi orang tua, hal ini tercermin di dalam masyarakat arab waktu zaman jahiliyah dimana memiliki anak laki-laki merupakan simbol, dan memiliki anak perempuan merupakan sesewatu yang kurang dibanggakan (pada zaman jahiliah memiliki anak perepuan langsung dibunuh) atau pada masa-masa kerajaan khususnya kerajaan jawa ketiga anak pertama adalah laki-laki maka dijadikan putra mahkota. tapi  pada zaman sekarang memiliki anak laki-laki dan perempuan sama saja karena laki-laki dan perempuan memiliki drajat yang sama.
Refleksi  Esay Pemikiran Michel Foucault : Diri dan Seksualitas
Ronggeng dalam kaca mata Seksualitas di Indonesia

Ronggeng merupakan seorang wanita penari tradisional, yang dalam pekerjaannya menuntut untuk tampil menarik dan enerjik di depan para penonton. Sehingga dalam penampilan ronggeng diatas panggung harus disesuaikan dengan riasan dan menjaga bentuk tubuh agar tetap terlihat proporsional. seorang ronggeng harus pandai dalam merawat tubuhnya agar terlihat menarik di depan penontonnya.
Acap kali pekerjaan Ronggeng di pandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat indonesia. pekerjaan sebagai seorang ronggeng sering di tafsirkan sebagai wanita yang kurang baik dan dan pekerjaan yang mereka lakukan seperti dipandang sebelah mata. Tarian yang mereka tarikan sering kali dianggap sebagai tarian perayu untuk para lelaki. geolan pantatnya sering kali dianggap sebagai pengungundang nafsu lelaki.
Namun akankah selalu begitu masyarakat memandang. Penari ronggeng merupakan wanita yang melestarikan kebudayaan kita namun pandangan yang kurang pantas diterima mereka. dan seringkali penari ronggeng dicap sebagai wanita perebut suami orang. Sebagai seorang yang mempertahankan budaya daerah tak selayaknya kita perpandangan negatif. seharusnya kita memberikan sambutan positif terhadap para pelestari budaya daerah ini.

Jika dulu menjadi artis adalah sebuah hal yang tabu dan menjadi seorang ronggeng adalah sebuah kebanggaan namun hal tersebut telah terbalik. di jaman modern sekarang ini, mungkin hal-hal yang tabu telah hilang dan diaanggap biasa. perempuan dan laki-laki memiliki kedudukaan yang sama. 


[1] Radea Own ,Blog Archive.Postmodernisme dan Pengaruhnya terhadap Filsafat.mht, diakses juni 2010
[2] Foucault, Michel. Seksualitas Kekuasaan dan Diri. hal 118
[3] Foucault, Michel. Seksualitas Kekuasaan dan Diri. hal 118
[4] Foucault, Michel. Seksualitas Kekuasaan dan Diri. hal 118

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants for single moms